MAKALAH SUMMING AMPLIFIER (Penguat Penjumlah)
MAKALAH SUMMING
AMPLIFIER
(Penguat Penjumlah)
DIBUAT OLEH :
RAHMAN (018 15 093)
TRI SUCIPTO (018 15 103)
ATEM SEMARANG TAHUN
AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Penguat operasional (operational
amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika
dengan hambatan (coupling)
arus searah yang memiliki
bati (faktor penguatan) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran.
Penguat diferensial merupakan suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat
sinyal yang merupakan selisih dari kedua masukannya. Penguat operasional pada
umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan
adalah rangkaian seri. Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu
memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal
tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat didalamnya.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh
penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan
distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi. Selain itu, aplikasi
pemakaian op-amp juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan DC,
tapis aktif, penyearah presisi, pengubah analog digital dan pengubah digital ke
analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali
otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain.
1.2. Tujuan
1.2.1.
Mampu memahami tentang rangkaian penguat penjumlah
1.2.2.
Mampu menganalisa macam – macam penguat penjumlah
1.2.3.
Mampu membuat rangkaian penguat penjumlah baik inverting atau non inverting.
1.2.4.
Mampu menganalisa prinsip kerja rangkaian penguat penjumlah.
1.2.5.
Mampu menjelaskan dan menganalisa penurunan rumus dari rangkaian penguat penjumlah.
1.2.6.
Mampu memahami implementasi dari rangkaian penguat penjumlah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Rangkaian Penjumlah
Rangkaian penjumlah adalah
konfigurasi op – amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari satu
untuk menghasilkan sinyal output yang linier yang sesuai dengan nilai
penjumlahan sinyal input dan faktor penguat yang ada. Pada umumnya rangkaian
penjumlah adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat inverting
dan non inverting yang diberikan input 1 line.
Gambar 21. Rangkaian
sederhana penguat penjumlah
Dari gambar diatas dapat
dijelaskan bahwa inputan yang berupa tegangan DC yang diberikan ke line input
penguat berturut – turut melalui R1, R2, dan Rn. Besarnya inputan yang masuk
akan dikuatkan dengan menggunakan op – amp yang diberikan dengan penguatan ( Av
) tertentu. Tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan dari Rf dan resistor
input masing – masing ( R1, R2, dan Rn ).
2.2. Macam – macam
Penguat penjumlah
2.2.1. Penguat Penjumlah Pembalik
2.2.1.1. Gambar Rangkaian
Gambar 2.2. Rangkaian
penguat penjumlah pembalik ( inverting )
2.2.1.2. Prinsip kerja
rangkaian
Pada operasi adder/penjumlahan
sinyal secara inverting, input yang berada pada V1,V2,V3 di hubungkan dengan hambatan yaitu R1,R2, dan R3 setelah di hubungkan dengan
hambatan, lalu di hubungkan dengan masukan negatif pada op-amp. Besarnya penjumlahan
sinyal masukan tersebut bernilai negatif karena penguat operasional
dioperasikan pada mode membalik. Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal
input mengikuti nilai perbandingan Rf dan resistor input masing-masing
(R1,R2,R3).
2.2.1.3. Penurunan Rumus
2.2.1.4. Simulasi
Gambar 2.3 simulasi penguat penjumlah membalik
Gambar 2.4 sinyal output
penguat penjumlah pembalik
Gambar 2.5 simulasi penguat penjumlah membalik
Dari simulasi diatas dapat di lihat output
penguat pembalik penjumlah menghasilkan tegangan sebesar 8.6 Volt, untuk
pembuktian perhitungannya dapat di lihat di bawah ini :
2.2.1.5.
Contoh Soal
Gambar 2.6 contoh soal
Dari gambar di atas, hitunglah besar tegangan keluaran tegangan rangkaian
diatas!
Jawab :
2.2.2. Penguat
Penjumlah Tak pembalik (Non – Inverting)
2.2.2.1.
Gambar Rangkaian
Gambar 2.7. rangkaian penguat non – inverting ( tak pembalik )
2.2.2.2 Prinsip kerja rangkaian
Rangkaian penjumlah non-inverting memiliki penguatan
tegangan yang tidak melibatkan nilai resistansi input yang
digunakan. Oleh karena itu dalam rangkaian penjumlah non-inverting
nilai resistor input (R1, R2, R3) sebaiknya bernilai sama
persis, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kestabilan dan akurasi penjumlahan
sinyal yang diberikan ke rangkaian. Pada rangkaian penjumlah non-inverting
diatas sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke jalur input melalui resitor input
masing- masing (R1, R2, R3). Besarnya penguatan tegangan (Av) pada rangkaian
penguat penjumlah non-inverting diatas diatur oleh Resistor feedback (Rf)
dan resistor inverting (Ri)
2.2.2.3 Penurunan Rumus
2.2.2.4
Simulasi
Gambar 2.8 simulasi penguat penjumlah tak membalik
Gambar 2.9 sinyal output
penguat penjumlah tak membalik
Gambar 2.10 simulasi penguat penjumlah tak membalik
Dari simulasi diatas dapat di lihat output penguat pembalik penjumlah
menghasilkan tegangan sebesar 9.75 Volt, untuk pembuktian perhitungannya dapat
di lihat di bawah ini :
2.2.2.5 Contoh soal
Gambar 2.11 contoh soal penguat penjumlah tak membalik
Dari gambar di atas, hitunglah besar tegangan keluaran tegangan rangkaian
diatas!
Jawab:
BAB
III
IMPLEMENTASI
3.1 Implementasi penguat
penjumlah membalik
Gambar 3.1 Implementasi
penguat penjumlah membalik
Pada rangkaian penguat
penjumlah membalik diatas kami mengguanakan speaker (alarm) otomatis. Pada
rangkaian diatas kami menggunakan 2 buah penguat yaitu penguat pembalik dan tak
pembalik. Masukan pertama berupa sensor suhu yang dihubungkan dengan penguat
tak pembalik (non – inverting). Sedangkan untuk input kedua kami
menggunakan input dari battery sebesar 3V. untuk prinsip kerja
rangkaiannya adalah ketika suhu telah mencapai 30 C maka sensor suhu LM 35 akan meloloskan tegangan sebesar 300mV lalu
tegangan ini akan dikuatkan oleh rangkaian tak pembalik (non – inverting)
yang menghasilkan penguatan sebesar 10 kali lalu akan menghasilkan keluaran
sebesar 3V, lalu keluaran sebesar 3V inilah yang akan di gunakan sebagai msukan
rangkaian penjumlah pembalik (inverting). Karena penguat pembalik hasil
keluarannya berupa minus ( - ), maka dibutuhkan 1 buah penguatan
pembalik untuk dapat membalikkan polaritasnya, yang keluaran pertamanya berupa minus
(-) menjadi plus (+). Dapat dilihat dengan perhitungan dibawah
ini :
Karena keluarannya berupa minus maka dibutuhkan 1 penguat pembalik
untuk membalikkan polaritasnya. Penguatan pembalik diberi penguatan sebesar 1
kali. Dapat dilihat dengan perhitungan dibawah ini:
3.2 Implementasi penjumlah
tak membalik
Gambar 3.2 Implementasi penguat tak membalik
Untuk aplikasi penguat tak
membalik kami menggunakan aplikasi “Kipas Otomatis”, di dalam rangkaian kipas
otomatis ini kami menggunakan dua rangkaian inverting sebagai masukan 1 untuk
rangkaian penjumlah tak membalik. Sedangkan untuk input kedua kami menggunakan
input dari battery sebesar 4V. untuk prinsip kerja rangkaiannya adalah
ketika suhu telah mencapai 30 C maka sensor
suhu LM 35 akan meloloskan tegangan sebesar 300mV lalu tegangan ini akan
dikuatkan oleh dua rangkaian inverting yang menghasilkan penguatan sebesar 10
kali lalu akan menghasilkan output sebesar 3V, lalu output sebesar 3V inilah
yang akan di gunakan sebagai input 1 rangkaian penjumlah tak membalik. Untuk
lebih jelasnya berikut adalah perhitungan penguat penjumlah tak membalik:
Lalu setelah penguat penjumlah tak
membalik menghasilkan output sebesar 9,75V dan akan mengaktifkan relay sehingga
kipas akan menyala.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Rangkaian penjumlah / adder
adalah konfigurasi op – amp sebagai penguat dengan diberikan input lebih dari
satu untuk menghasilkan sinyal output yang linier yang sesuai dengan nilai
penjumlahan sinyal input dan faktor penguat yang ada. Pada umumnya rangkaian
penjumlah adalah rangkaian penjumlah dasar yang disusun dengan penguat
inverting dan non inverting yang diberikan input 1 line.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Komentar